Perjalanan dengan perahu—terutama dengan kapal pesiar—menawarkan liburan yang unik dan lengkap. Namun, ada keuntungan dan kerugian yang perlu dipertimbangkan, seperti halnya jenis perjalanan lainnya…
Ibu kota negara kepulauan kecil Tuvalu di Samudra Pasifik adalah atol ajaib Funafuti. Ada banyak pulau kecil di atol ini; Fongafale adalah yang utama. Pusat administrasi Tuvalu, Vaiaku, berada di Fongafale, sehingga memusatkan kegiatan politik dan komersial. Populasi Funafuti yang berjumlah 6.320 jiwa menurut sensus tahun 2017 merupakan sekitar 60% dari seluruh populasi Tuvalu. Kepadatan penduduk ini menekankan pentingnya Funafuti tidak hanya sebagai pusat politik tetapi juga sebagai pusat budaya dan sosial bagi negara tersebut.
Funafuti memiliki masa lalu yang kaya dan beragam yang ditandai oleh berbagai peristiwa besar yang telah membentuk situasi saat ini. Pertama kali diamati oleh orang Eropa pada tahun 1819, kapten laut Amerika Arent Schuyler de Peyster menyebut atol itu sebagai Pulau Ellice. Funafuti menjadi sasaran para pemburu burung hitam, yang menculik orang untuk mengoperasikan tambang di lepas pantai Peru dan Chili, antara tahun 1850 dan 1875. Babak kelam dalam sejarahnya ini mencerminkan kesulitan yang lebih besar yang dihadapi banyak pulau Pasifik selama era kolonial.
Kapten Herbert Gibson dari HMS Curacoa mendeklarasikan Kepulauan Ellice, yang meliputi Funafuti, sebagai protektorat Inggris pada tahun 1892. Saat Funafuti bergabung dengan Kekaisaran Inggris, hal ini menandai dimulainya babak baru dalam sejarahnya. Hakim tetap pertama ditugaskan pada tahun 1909; Funafuti menjadi koloni mahkota di Kepulauan Gilbert dan Ellice pada tahun 1915. Kemajuan ini mempersiapkan jalan bagi kepentingan administratif Funafuti, yang masih ada hingga saat ini.
Funafuti secara strategis berfungsi sebagai pangkalan bagi pasukan Amerika di Kepulauan Gilbert dan Marshall selama Perang Dunia II. Pasukan Amerika menduduki atol tersebut pada bulan Oktober 1942, mengeruk pelabuhan lagunanya dan membangun lapangan terbang—yang sekarang menjadi Bandara Internasional Funafuti. Era militer ini memberikan lapisan lain pada sejarah Funafuti dan menghubungkan nasibnya dengan peristiwa-peristiwa dunia.
Topan Bebe merusak Funafuti dengan parah pada bulan Oktober 1972. Namun, pada tahun 1978 negara Tuvalu yang baru merdeka memutuskan untuk menjadikan atol tersebut sebagai pusat administrasi. Pentingnya Funafuti sebagai jantung Tuvalu ditonjolkan oleh ketahanannya terhadap bencana alam.
Secara geografis, Funafuti adalah hamparan tanah kecil selebar 20 hingga 400 meter yang mengelilingi Te Namo, sebuah laguna besar. Dengan kedalaman rata-rata sekitar 20 depa, laguna ini memiliki panjang 18 kilometer dan lebar 14 kilometer. Dengan luas permukaan 275 kilometer persegi, ini adalah laguna terbesar di Tuvalu. Namun, luas daratan gabungan 33 pulau kecil seluas 2,4 kilometer persegi di sekitar atol tersebut mewakili kurang dari satu persen dari keseluruhan luas wilayah.
Kepekaan Funafuti terhadap perubahan iklim merupakan salah satu masalah yang paling mendesak. Mengingat sebagian besar atol berada kurang dari satu meter di atas permukaan laut, banjir sangat mungkin terjadi. Meningkatnya permukaan laut menunjukkan bahwa pada tahun 2025, sekitar setengah dari wilayah daratan Funafuti mungkin terendam air saat air pasang. Sebanyak 95% wilayah daratan mungkin akan terendam secara berkala pada tahun 2100. Ancaman yang membayangi ini menekankan betapa mendesaknya tindakan dunia untuk mengatasi dampak perubahan iklim terhadap negara-negara kepulauan kecil seperti Tuvalu.
Meskipun beberapa orang menyebut ibu kota Tuvalu sebagai Fongafale atau Vaiaku, secara formal seluruh atol Funafuti dikenal sebagai ibu kota. Hal ini menekankan fungsinya sebagai pusat administrasi dan ekonomi Tuvalu, hal ini disebabkan oleh pemerintahan tunggal yang bertanggung jawab atas seluruh atol. Funafuti merupakan komponen mendasar identitas dan operasi negara tersebut sejak urbanisasi dan pemusatan layanannya.
Mata uang
Didirikan
Kode panggilan
Populasi
Daerah
Bahasa resmi
Ketinggian
Zona waktu
Perjalanan dengan perahu—terutama dengan kapal pesiar—menawarkan liburan yang unik dan lengkap. Namun, ada keuntungan dan kerugian yang perlu dipertimbangkan, seperti halnya jenis perjalanan lainnya…
Lisbon adalah kota di pesisir Portugal yang dengan terampil memadukan ide-ide modern dengan daya tarik dunia lama. Lisbon adalah pusat seni jalanan dunia meskipun…
Prancis dikenal karena warisan budayanya yang penting, kulinernya yang istimewa, dan pemandangan alamnya yang menarik, sehingga menjadikannya negara yang paling banyak dikunjungi di dunia. Mulai dari melihat bangunan kuno…
Dibangun dengan tepat untuk menjadi garis perlindungan terakhir bagi kota-kota bersejarah dan penduduknya, tembok-tembok batu besar adalah penjaga senyap dari zaman dahulu kala.…
Meskipun banyak kota megah di Eropa masih kalah pamor dibandingkan kota-kota lain yang lebih terkenal, kota ini menyimpan banyak sekali kota yang mempesona. Dari daya tarik artistiknya…