Amankah Bepergian Sendiri? Secara umum, ya – terutama di destinasi-destinasi yang tercantum di atas. Dengan memilih lokasi-lokasi yang memiliki reputasi baik dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang masuk akal, perjalanan solo bisa sangat aman. Survei wisatawan menunjukkan hal ini: sekitar 70% wisatawan solo mengatakan mereka merasa aman saat bepergian sendiri. Wanita dan yang baru pertama kali bepergian sebaiknya memperhatikan rekomendasi (misalnya, menginap di asrama khusus wanita jika itu lebih nyaman). Namun, negara-negara seperti Islandia, Jepang, Kanada, dan Taiwan secara rutin berada di dekat puncak indeks keamanan, dan tingkat kejahatan di kota-kota seperti Lisbon atau Sydney cukup rendah. Intinya adalah teliti setiap destinasi dengan cermat dan percaya pada insting Anda, tetapi jangan terlalu takut – jutaan orang bepergian solo setiap tahun tanpa insiden.
Berapa Biaya Perjalanan Solo? Biaya sangat bervariasi, tergantung ke mana Anda pergi dan bagaimana Anda bepergian. Sebagai perkiraan, wilayah dengan anggaran terbatas seperti Asia Tenggara atau sebagian Eropa Timur mungkin hanya mengeluarkan biaya sekitar $20–40 per hari, sementara Eropa Barat, Australia, atau Amerika Utara seringkali melebihi $100–150 per hari. Survei wisatawan menemukan bahwa banyak perjalanan solo sebenarnya berbiaya konservatif. Sebuah studi menemukan sekitar 30% wisatawan solo berencana menghabiskan hingga $2.000 untuk sekali perjalanan. Namun, perlu diingat bahwa ini per perjalanan, bukan per hari – $2.000 itu mungkin cukup untuk liburan backpacking solo selama dua minggu termasuk tiket pesawat. Jika Anda menganggarkan dengan cermat dan memanfaatkan hostel, memasak, dan diskon grup, perjalanan solo bisa sangat ekonomis (salah satu pesaing kami mencatat bahwa para backpacker di Thailand dapat mengelolanya dengan baik). $30/hari). Sebaliknya, jika Anda bersikeras menginap di hotel mewah, tur pribadi, atau kapal mewah, biaya Anda tentu akan lebih tinggi. Pendekatan terbaik adalah menetapkan anggaran harian Anda terlebih dahulu dan mematuhinya dengan cermat.
Berapa Usia Terbaik untuk Memulai Perjalanan Solo? Tidak ada "usia terbaik" tunggal – orang bepergian sendiri di setiap tahap kehidupan. Banyak yang memulai di usia 20-an atau tahun jeda, ketika mereka memiliki lebih sedikit kewajiban dan lebih banyak rasa ingin tahu, tetapi yang lain melakukan perjalanan sendiri di usia 30-an, 50-an, atau bahkan pensiun. Satu-satunya persyaratan sebenarnya adalah kemandirian dasar dan kedewasaan. Maskapai penerbangan biasanya mengizinkan anak di bawah umur tanpa pendamping mulai usia 5 tahun untuk penerbangan domestik (dengan pengaturan khusus), tetapi umumnya, perjalanan internasional sendiri dilakukan oleh orang dewasa berusia 18 tahun ke atas. Pada akhirnya, usia terbaik adalah ketika Anda merasa siap: orang yang baru pertama kali bepergian sering kali memilih negara tetangga atau destinasi perkotaan yang familiar untuk membangun kepercayaan diri.
Bagaimana Saya Mengatasi Kesepian Saat Bepergian Sendiri? Merasa kesepian saat bepergian sendiri adalah hal yang wajar. Cara yang baik untuk mengatasinya antara lain menulis jurnal atau blog untuk merenungkan pengalaman Anda, menjadwalkan kontak rutin dengan teman dan keluarga di rumah, dan menginap di akomodasi sosial. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, hostel dan grup perjalanan dapat menyediakan teman. Anda tidak harus selalu "siap sedia"; tidak masalah untuk memiliki beberapa hari yang tenang juga. Jika Anda merasa kesepian di malam hari, pertimbangkan aktivitas kelompok atau memulai percakapan di kafe. Ingatlah bahwa bahkan pelancong yang paling ekstrovert pun memiliki momen rindu rumah; itu hanyalah bagian dari petualangan. Merencanakan perjalanan dengan kesempatan bersosialisasi yang terintegrasi (seperti pendakian berkelompok atau tur beberapa hari) juga dapat membantu. Seiring waktu, banyak pelancong menemukan bahwa periode kesendirian diimbangi dengan persahabatan baru di sepanjang perjalanan.
Haruskah Saya Memberitahu Orang Lain bahwa Saya Bepergian Sendiri? Berhati-hatilah di sini. Tidak disarankan untuk mengiklankan diri Anda bepergian sendirian kepada orang asing, terutama di area dengan risiko penipuan yang lebih tinggi. Kebijaksanaan dasar adalah hal yang bijaksana – misalnya, hindari menempelkan tanda bertuliskan "Backpacker Solo – Tolong Robi Saya" di tas Anda. Namun, bersikap jujur dalam konteks yang aman tidak masalah dan bahkan bisa bermanfaat: jika Anda bertemu staf hotel atau penduduk lokal yang ramah dan menyebutkan bahwa Anda bepergian sendirian, mereka mungkin akan menawarkan teman atau saran. Kuncinya adalah menilai situasi: ketika bertemu sesama pelancong atau teman hostel yang tepercaya, bersikap terbuka dapat mengarah pada persahabatan. Saat berinteraksi dengan orang asing di jalan atau bahkan di pusat transportasi, seringkali lebih aman untuk bersikap netral. Sebagai aturan praktis, bagikan detail perjalanan pribadi secara selektif.