Venesia, mutiara Laut Adriatik
Dengan kanal-kanalnya yang romantis, arsitektur yang mengagumkan, dan relevansi historis yang hebat, Venesia, kota yang menawan di Laut Adriatik, memikat para pengunjung. Pusat kota yang megah ini…
Di iklim Angola yang lembap, buah-buahan segar sangat digemari. Salah satu cara tradisional menikmati pepaya tropis adalah sebagai selai manis yang disebut Doce de Papaya com Gengibre. Hidangan penutup sekaligus bumbu ini menggunakan pepaya hijau mentah yang dimasak perlahan dengan gula dan jahe segar hingga menjadi selai kental berwarna merah delima. Jahe menambahkan rasa segar yang menyeimbangkan rasa manis pepaya yang lembut. Orang Angola sering menyendok selai cerah ini di atas keju segar yang lembut (queijo fresco), mirip dengan cara orang Brasil menggunakan pasta jambu biji dengan keju – hasilnya adalah perpaduan manis, pedas, dan creamy yang luar biasa.
Prosesnya sederhana namun transformatif. Saat campuran mendidih, potongan pepaya sedikit hancur dan menyerap sirup gula. Rasa-rasanya terkonsentrasi menjadi campuran hangat dan seperti selai. Anda mungkin melihatnya disebut Cascadu Verde atau Papaya de calda di beberapa rumah, tetapi idenya tetap sama: perpaduan yang menyenangkan antara buah tropis dan jahe yang pedas. Selai ini sangat cocok disajikan dengan roti panggang, yogurt, atau sebagai topping es krim. Waktu memasaknya yang lama menghasilkan selai yang kaya rasa dan tahan lama (jika disimpan dengan benar), menjadikannya makanan pokok musim panas atau camilan liburan.
10
porsi10
menit40
menit290
kkalDoce de Papaya com Gengibre adalah selai manis-pedas yang sederhana. Mulailah dengan mengupas dan memotong dadu sekitar 1 kg pepaya. Rebus buah tersebut dalam panci berisi air, gula, dan irisan jahe segar secukupnya. Masak perlahan hingga pepaya empuk dan cairannya berubah menjadi sirup kental berwarna kuning keemasan (sekitar 30–40 menit). Akhiri dengan perasan air jeruk nipis untuk sedikit rasa asam. Hasilnya adalah selai padat dengan potongan pepaya yang lembut dan sedikit rasa jahe. Sajikan di atas keju putih lembut, sebagai bumbu roti, atau sebagai pendamping hidangan penutup untuk menambah kehangatan tropis.
1 pepaya hijau besar (sekitar 1–1,2 kg dikupas dan dibuang bijinya) – pepaya mentah atau setengah matang memberikan tekstur terbaik.
400–500 g gula pasir – menyeimbangkan rasa asam alami buah. Gula merah menambahkan aroma molase.
500 ml air – untuk membuat sirup sederhana.
50 g jahe segar (seukuran ibu jari), dikupas dan diiris tipis atau diparut – untuk rasa pedas dan aromatik.
Air perasan 1 buah jeruk nipis atau lemon – mencerahkan rasa dan membantu mengawetkan warna.
1 batang kayu manis atau beberapa cengkeh (opsional) – menambahkan rasa rempah yang hangat.
Sedikit garam – meningkatkan semua rasa.
Siapkan pepaya (5 menit): Kupas pepaya dan belah menjadi dua. Keruk dan buang bijinya. Potong daging pepaya menjadi kubus atau potongan kecil, kira-kira berukuran 1–2 cm.
Membuat sirup (5 menit): Dalam panci berdasar tebal, campurkan air dan gula. Masukkan irisan jahe (dan kayu manis, jika digunakan). Didihkan sambil diaduk agar gula larut sempurna.
Rebus pepaya (30–40 menit): Masukkan potongan pepaya ke dalam sirup. Kecilkan api menjadi sedang-rendah dan didihkan perlahan tanpa penutup. Aduk sesekali agar tidak lengket. Masak hingga pepaya berubah warna menjadi bening dan cairan mengental menjadi sirup kental (sekitar 30-40 menit). Beberapa buah akan sedikit hancur, sehingga selai menjadi lebih kental.
Selesai dan dinginkan (5 menit ditambah pendinginan): Setelah mengental, angkat dari api. Masukkan air jeruk nipis dan sedikit garam. Biarkan selai mendingin hingga suhu ruang. Pindahkan ke stoples atau wadah steril. Selai akan semakin mengental saat dingin. Simpan di lemari es.
Variasi & Substitusi:
Tips Koki:
Berbelanja & Siapkan Lebih Awal:
Kalori | 290 kkal |
Total Lemak | 0 gram |
Lemak Jenuh | 0 gram |
Karbohidrat | 98 gram |
Serat | 1 gram |
Gula | 90 gram |
Protein | <1 g |
Alergen | Tidak ada |
Dengan kanal-kanalnya yang romantis, arsitektur yang mengagumkan, dan relevansi historis yang hebat, Venesia, kota yang menawan di Laut Adriatik, memikat para pengunjung. Pusat kota yang megah ini…
Dari masa pemerintahan Alexander Agung hingga bentuknya yang modern, kota ini tetap menjadi mercusuar pengetahuan, keragaman, dan keindahan. Daya tariknya yang tak lekang oleh waktu berasal dari…
Prancis dikenal karena warisan budayanya yang penting, kulinernya yang istimewa, dan pemandangan alamnya yang menarik, sehingga menjadikannya negara yang paling banyak dikunjungi di dunia. Mulai dari melihat bangunan kuno…
Di dunia yang penuh dengan destinasi wisata terkenal, beberapa tempat yang luar biasa masih tetap menjadi rahasia dan tidak dapat dijangkau oleh kebanyakan orang. Bagi mereka yang cukup berjiwa petualang untuk…
Lisbon adalah kota di pesisir Portugal yang dengan terampil memadukan ide-ide modern dengan daya tarik dunia lama. Lisbon adalah pusat seni jalanan dunia meskipun…