Menjelajahi Rahasia Alexandria Kuno
Dari masa pemerintahan Alexander Agung hingga bentuknya yang modern, kota ini tetap menjadi mercusuar pengetahuan, keragaman, dan keindahan. Daya tariknya yang tak lekang oleh waktu berasal dari…
Feijoada Angolana adalah versi Angola dari semur kacang Portugis yang terkenal, diadaptasi dengan bahan-bahan lokal. Hidangan satu panci ini merebus kacang dengan ayam, sosis pedas, serta campuran sayuran dan rempah-rempah. Yang membedakan gaya Angola adalah penggunaan minyak sawit merah dan daun singkong (fumbwa). Minyak sawit menambahkan warna mahoni yang khas dan aroma kacang yang lembut, sementara sayuran hijau yang lembut memberikan nutrisi dan tekstur. Semur ini kental dan kaya rasa: setiap sendoknya menawarkan kacang dan daging yang empuk dalam kaldu beraroma bawang putih dan tomat. Biasanya disajikan mengepul di atas nasi, menjadikannya santapan yang menenangkan dan mengenyangkan untuk keluarga dan teman.
Seperti banyak hidangan Angola lainnya, feijoada mencerminkan sejarah kolonial. Ketika pemukim Portugis memperkenalkan feijoada (yang berarti "kacang" dalam bahasa Portugis) ke Angola, penduduk setempat mengadaptasinya dengan bahan-bahan yang tersedia. Alih-alih beberapa potong daging babi, orang Angola sering menggunakan ayam dan daging asap asin. Penambahan minyak sawit yang melimpah dan terkadang ikan atau udang kering memberikan sentuhan khas Afrika Barat pada semur ini. Versi umum termasuk daun singkong cincang atau kangkung yang direbus dalam panci, membuat hidangan ini semakin lezat. Secara tradisional, feijoada dimasak perlahan untuk memadukan rasa: bawang bombai dan bawang putih ditumis dalam minyak, kemudian kacang-kacangan dan daging ditambahkan dan direbus perlahan hingga dua jam. Wortel, kubis, atau sayuran lainnya juga dapat ditambahkan.
Feijoada Angolana adalah hidangan favorit untuk acara kumpul-kumpul. Hidangan ini sering disajikan di akhir pekan dan hari libur, pesta ulang tahun, atau festival lokal. Aroma feijoada yang mendidih—perpaduan kaya bawang putih, tomat, dan sosis asap—memenuhi dapur saat dimasak. Hasilnya adalah campuran kental seperti semur. Daging ayam dipisahkan dari tulangnya dan dicampur kembali, dan kacang-kacangan menjadi lunak dan berkuah. Sebelum disajikan, juru masak mungkin akan mencacah sayuran hijau ke dalam campuran dan menaburkan peterseli segar atau cabai giling di atasnya. Setiap gigitan terasa hangat dan gurih, menjadikan feijoada hidangan yang mewujudkan makanan khas Angola yang menenangkan. Berikut resep lengkap untuk menyiapkan semur klasik ini di dapur rumah Anda.
6
porsi10
menit300
menit600
kkalResep Feijoada ini memadukan cita rasa dengan kacang-kacangan, ayam, dan rempah-rempah, dilengkapi dengan sayuran hijau dan minyak sawit. Mulailah dengan merendam 1–2 cangkir kacang kering semalaman (atau gunakan kacang kalengan). Tiriskan dan sisihkan. Dalam panci besar, panaskan sedikit minyak sawit dan tumis bawang bombai cincang, bawang putih cincang, dan irisan cabai rawit. Masukkan potongan ayam seukuran gigitan dan masak hingga agak kecokelatan. Selanjutnya, masukkan irisan sosis pedas dan daging asap. Tambahkan kacang yang sudah ditiriskan dan air atau kaldu secukupnya hingga terendam. Masukkan daun salam dan tomat yang dipotong empat. Didihkan, lalu kecilkan api. Masak dengan api kecil selama kurang lebih 1–1,5 jam, hingga kacang menjadi lembut dan ayam empuk. Dalam 10 menit terakhir, masukkan 2 cangkir daun singkong parut (atau bayam) dan masak hingga layu. Bumbui dengan garam dan merica. Buang daun salam. Sajikan sup kental dan kaya rasa di atas nasi. Hidangan ini beraroma kuat dengan bawang putih, tomat, dan aroma asap dari sosis, dengan sayuran hijau yang memberikan sentuhan akhir yang segar.
Kacang: 2 cangkir (kacang mentega kering atau kacang merah putih; sekitar 400 g) atau 4 cangkir yang sudah dimasak/kalengan, dibilas.
Ayam:5 kg (3–4 potong daging bertulang, misalnya paha atau stik drum) – bersihkan dan keringkan.
Sosis pedas: 200 g (Angolan chouriço, Portugis linguiça, atau andouille), diiris.
Daging asap (opsional): 100 g (daging babi asin, bacon, atau ham asap), potong dadu.
Minyak sawit merah: 3 sdm (tradisional) atau minyak zaitun.
Bawang bombai: 1 besar, cincang.
Bawang putih: 4 siung, cincang.
Tomat: 3 buah tomat ukuran sedang, cincang (atau 1 kaleng tomat potong dadu).
Wortel: 2 buah sedang, diiris (menambah rasa manis dan warna).
Kubis atau sawi hijau: 2 cangkir cincang atau 2 cangkir dikemas daun singkong yang diparut (fumbwa).
Stok atau air: ~6 cangkir (atau cukup untuk menutupi semua bahan).
Garam dan lada hitam: sesuai selera.
Cabai rawit: 1–2 cabai segar (opsional, untuk rasa pedas).
Peterseli atau daun ketumbar: dicincang, untuk hiasan.
Rendam (atau bilas) kacang: Jika menggunakan kacang kering, rendam dalam air semalaman (atau selama 6-8 jam). Tiriskan dan bilas sebelum dimasak. (Jika menggunakan kacang kalengan, cukup bilas dan tiriskan.)
Aromatik tumis: Dalam panci besar dan berat, panaskan 2 sdm minyak sawit dengan api sedang. Masukkan bawang bombai, bawang putih, dan cabai iris. Masak hingga bawang bombai lunak dan transparan, sekitar 3-4 menit.
Cokelatkan dagingnya: Masukkan potongan ayam ke dalam panci. Bumbui sedikit dengan garam dan merica. Masak ayam hingga kecokelatan di semua sisi (5 menit). Kemudian, masukkan irisan sosis dan daging asap; masak lagi selama 2-3 menit sambil diaduk.
Tambahkan kacang dan cairan: Masukkan kacang yang sudah ditiriskan, tomat cincang, irisan wortel, daun salam, dan 4 gelas kaldu atau air. Air kaldu seharusnya cukup untuk merendam semua bahan. Didihkan, lalu kecilkan api. Tutup panci dan didihkan perlahan.
Rebusan rebusan: Masak campuran selama kurang lebih 1–1,5 jam, aduk sesekali. Jika terlihat terlalu kering, tambahkan air secukupnya. Rebusan akan mendidih perlahan. Saat kacang hampir lunak, angkat tutup panci dan lanjutkan memasak hingga kacang empuk dan kuah mengental.
Tambahkan sayuran hijau: Setelah sekitar 10 menit, masukkan potongan kol atau daun singkong. Tuang sisa 1 sdm minyak sawit. Masak dengan api kecil tanpa penutup hingga sayuran layu dan empuk.
Selesai dan sajikan: Cicipi dan sesuaikan garam dan merica. Buang daun salam. Pisahkan ayam dari tulangnya, suwir-suwir dagingnya, dan masukkan kembali ke dalam panci. Sajikan feijoada panas di atas nasi atau sajikan dalam mangkuk. Hias dengan peterseli cincang.
Gizi | Jumlah per porsi | % Nilai Harian* |
Kalori | 600 kkal | — |
Total Lemak | 25 gram | 32% |
– Lemak Jenuh | 7 gram | 35% |
Kolesterol | 80 mg | 27% |
Sodium | 700 mg | 30% |
Total Karbohidrat | 65 gram | 22% |
– Serat Makanan | 15 gram | 60% |
Gula | 5 gram | — |
Protein | 35 gram | 70% |
Dari masa pemerintahan Alexander Agung hingga bentuknya yang modern, kota ini tetap menjadi mercusuar pengetahuan, keragaman, dan keindahan. Daya tariknya yang tak lekang oleh waktu berasal dari…
Di dunia yang penuh dengan destinasi wisata terkenal, beberapa tempat yang luar biasa masih tetap menjadi rahasia dan tidak dapat dijangkau oleh kebanyakan orang. Bagi mereka yang cukup berjiwa petualang untuk…
Dari pertunjukan samba di Rio hingga keanggunan topeng Venesia, jelajahi 10 festival unik yang memamerkan kreativitas manusia, keragaman budaya, dan semangat perayaan yang universal. Temukan…
Perjalanan dengan perahu—terutama dengan kapal pesiar—menawarkan liburan yang unik dan lengkap. Namun, ada keuntungan dan kerugian yang perlu dipertimbangkan, seperti halnya jenis perjalanan lainnya…
Dengan menelaah makna sejarah, dampak budaya, dan daya tariknya yang tak tertahankan, artikel ini membahas situs-situs spiritual yang paling dihormati di seluruh dunia. Dari bangunan kuno hingga…