Patras adalah kota terbesar ketiga di Yunani dan ibukota regional Yunani Barat, terletak di Peloponnese utara, 215 kilometer (134 mil) barat Athena. Kota ini terletak di lereng Gunung Panachaikon, dengan pemandangan Teluk Patras.
Kota Patras berpenduduk 213,984 jiwa (tahun 2011). Pemukiman inti memiliki sejarah empat milenium; selama era Romawi, itu adalah kota metropolis kosmopolitan di Mediterania timur, dan menurut legenda Kristen, itu juga merupakan tempat kemartiran Santo Andreas. Menurut statistik sensus 2011, wilayah metropolitan ini berpenduduk 260.308 jiwa dan luas wilayah 738.87 km2.
Patras, yang dikenal sebagai Gerbang Yunani ke Barat, adalah pusat komersial dengan pelabuhan ramai yang berfungsi sebagai simpul perdagangan dan komunikasi dengan Italia dan seluruh Eropa Barat. Patras adalah pusat ilmiah terkemuka dengan bidang keunggulan dalam pendidikan teknik, dengan dua universitas negeri dan satu Institut Teknologi menampung populasi mahasiswa yang besar. Jembatan Rio-Antirio menghubungkan Rio, pinggiran paling timur Patras, ke Antirrio, menghubungkan semenanjung Peloponnese ke daratan Yunani.
Setiap tahun di bulan Februari, kota ini mengadakan salah satu karnaval terbesar dan paling berwarna di Eropa, dengan kendaraan hias raksasa yang menyindir serta pesta dan parade spektakuler yang dinikmati oleh ratusan ribu orang dalam suasana Mediterania yang indah. Patras juga dikenal dengan kancah budaya pribumi, yang sebagian besar aktif dalam seni pertunjukan dan sastra perkotaan kontemporer. Pada tahun 2006, itu ditetapkan sebagai Ibukota Kebudayaan Eropa.