Kota Terlarang terletak di pusat kota Beijing, ibukota Cina. Nama itu berasal dari fakta bahwa tidak ada yang bisa masuk atau keluar dari Kota Terlarang. Kaisar dan mereka yang bekerja dengan atau di sekitarnya seperti anggota keluarga kekaisaran dan pelayan mereka, adalah satu-satunya yang bisa, dan orang biasa tidak diizinkan masuk tanpa izin, jadi orang China melihatnya untuk pertama kali hanya di abad ke-20.
Pembangunan gedung megah ini dimulai pada awal abad ke-15, dan kompleks ini membutuhkan waktu 14 tahun untuk diselesaikan dengan melibatkan lebih dari 200,000 pekerja, banyak di antaranya, seperti saat pembangunan Tembok Besar, kehilangan nyawa karena kondisi kerja yang buruk. . Ketika akhirnya dibangun, orang hanya bisa berdiri dan mengaguminya, mengingat terdiri dari sekitar 900 bangunan dan 9,999 kamar. Dalam lima abad berikutnya, hingga tahun 1924 ketika kaisar terakhir Tiongkok diusir dari Istana Dalam, empat belas kaisar dari dinasti Ming dan sepuluh kaisar dari dinasti Qing telah memerintah di sini. Saat ini, Kota Terlarang atau Museum Istana terbuka untuk wisatawan. Legenda mengatakan bahwa ketika kota Beijing dibangun, tidak ada menara pengawas, hanya tembok merah yang tinggi dan tebal. Suatu malam, kaisar bermimpi empat menara pengawas berdiri di setiap sudut. Ketika dia bangun, dia memerintahkan agar menara pengawas dibuat seperti yang ada di mimpinya. Mereka memanggil pengrajin terbaik di negeri ini untuk membangun menara pengawas dalam tiga bulan.
Dua shift pengrajin terbaik membangun menara pengawas yang sangat mengesankan, tetapi karena tidak sama dengan yang diimpikan oleh kaisar, semuanya dihancurkan dan semua pengrajin dipenggal. Kelompok pengrajin ketiga dipanggil. Mereka sangat khawatir sehingga mereka hampir tidak bisa makan atau tidur.
Suatu ketika seorang pengrajin mendengar seekor belalang di dalam sangkar. Dan di sana ide itu lahir. Kandang berisi belalang terlihat persis seperti menara pengawas! Para pengrajin membangun empat menara pengawas sesuai dengan desain sangkar, dan kaisar akhirnya cukup puas.
