Selat Lombok terletak di sebelah barat pulau dan menandai bagian dari pembagian biogeografis antara fauna subur di zona ekologi Indomalaya dan fauna Australasia yang sangat berbeda, tetapi sama-sama produktif—perbedaan ini dikenal sebagai “Garis Wallace” ( atau "Garis Wallace") dan dinamai Alfred Russel Wallace. Wallace adalah orang pertama yang berkomentar tentang pemisahan kedua wilayah tersebut, serta perbatasan yang tiba-tiba antara kedua bioma tersebut.
Selat Alas, badan air tipis di sebelah timur Lombok, memisahkan Pulau Lombok dari pulau tetangga Sumbawa.
Stratovolcano yang terletak di tengahGunung Rinjani, gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia, menjulang setinggi 3,726 m dan mendominasi lanskap pulau (12,224 kaki). Letusan terakhir Rinjani terjadi pada Mei 2010 di dekat Gunung Barujari. Abu dilaporkan naik dua kilometer ke langit dari danau kaldera Rinjani dari kerucut Barujari Segara Anak. Lava tumpah ke danau kaldera, meningkatkan suhunya, sementara hujan abu menghancurkan pertanian di lereng Rinjani. Taman Nasional Gunung Rinjani, yang dibentuk pada tahun 1997, melindungi gunung berapi dan danau kawahnya, 'Segara Anak' (anak laut). Menurut bukti terbaru, sebuah gunung api tua, Gunung Samalas, yang hanya tersisa kalderanya, merupakan tempat salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah, yang menghasilkan pergeseran iklim global.
Dataran tinggi Lombok sebagian besar berhutan dan terbelakang. Dataran rendah berpenduduk padat. Padi, kedelai, kopi, tembakau, kapas, kayu manis, kakao, cengkeh, singkong, jagung, kelapa, kopra, pisang, dan vanila adalah tanaman utama yang ditanam di tanah pulau yang subur. Bagian selatan pulau itu kaya namun gersang, terutama di sepanjang pantai.
Pasokan air Lombok terbatas, membebani pasokan air ibu kota provinsi, Mataram, dan pulau itu secara keseluruhan. Wilayah selatan dan tengah dikatakan paling parah terkena dampaknya. Propinsi Nusa Tenggara Barat secara umum menghadapi masalah air sebagai akibat dari meningkatnya erosi dan degradasi permukaan air dan hutan. Diperkirakan 160 ribu hektar dari total 1960 ribu hektar rusak. Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Binaan Nusa Tenggara Barat Pada hari Rabu, 6 Mei 2009, Andi Pramari menyatakan di Mataram bahwa, “Jika masalah ini tidak diselesaikan, kemungkinan penduduk di bagian NTB ini akan kesulitan untuk menerima air dalam lima tahun ke depan (Nusa Tenggara Barat). Tidak hanya itu, hasil pertanian dari segi nilai tambah akan menurun, dan penduduk akan menghadapi kelangkaan air di sumur-sumur mereka”.. Keadaan ini diperparah dengan tingginya angka pencurian kayu di wilayah NTB.
Pada September 2010, beberapa warga di Lombok Tengah dilaporkan harus berjalan kaki selama beberapa jam untuk mendapatkan satu ember air. Nieleando, sebuah komunitas pantai kecil sekitar 50 kilometer dari Mataram, telah diganggu oleh sumur kering selama bertahun-tahun. Disebutkan bahwa situasi tersebut berkembang secara berkala hingga terjadi perselisihan dan kekerasan antar desa. Kesulitan yang paling parah terlihat di Kecamatan Jonggat, Janapria, Praya Timur, Praya Barat, Praya Barat Daya, dan Pujut. Pejabat provinsi memberi label enam kabupaten zona kekeringan pada tahun 2010. Sumbawa, pulau utama kedua di provinsi itu, juga mengalami kekeringan parah pada tahun 2010, menjadikannya masalah di seluruh provinsi.